Wednesday, February 4, 2009

BerKorBaN DeMi CinTa : HaRuS KaH??





Konon, wanita mengaku dirinya sebagai pihak yang paling banyak berkorban untuk lelaki . Sementara, banyak pula lelaki yang merasa telah “berkorban” dan telah merawat cintanya.


Terlepas dari pihak mana yang paling banyak berkorban, psikoterapis Dr. Laura Schlessinger, di Los Angeles, AS, menilai “berkorban” adalah hal terbodoh yang dilakukan orang.

Tentu, Schlessinger tak bermaksud mengajak kita untuk menjadi
orang yang egois, dan tak berhati perut. Buktinya, dia menyarankan kita untuk tetap bersabar dan menjunjung tinggi toleransi.


Seimbang


Konon pula, wanita memiliki kadar toleransi dan kesabaran yang lebih tinggi dibanding lelaki. Mungkin itulah sebabnya,wanita menjadi pihak yang lebih banyak berkorban atau mengalah.

Nyatanya, “Banyak wanita yang merasa harus berkorban.Bahkan, tak sedikit wanita merasa bahagia atas pengorbanannya.Padahal, keadaan itu, jauh dari sebuah hubungan sihat.”


Padahal, kebahagiaan sejati itu hanya akan diperoleh jika ada keseimbangan. “Jadi, bukan hanya wanita saja atau lelaki saja yang harus berkorban. Tapi harus dua-duanya.”

Dalam persepsi tertentu, berkorban atau mengalah akan sangat membantu sebuah hubungan. Tapi bila dibiarkan terus-terusan, keadaan itu akan terbalik menjadi bom waktu, yang siap meledak bila-bila saja.

Jadi, jangan pernah takut untuk menegosiasikan setiap keadaan atau masalah yang dihadapi. Hal itu akan menjadi pelajaran toleransi bagi pasangan, dan pelajaran pengorbanan bagi Anda.


Bagaimana menurut Anda?

By Am ScanDeLiCiouS™

No comments:

Post a Comment